Aku dan Hujan





Aku dan hujan

“R’N”

"Cinta tidak akan hadir
Tanpa kasih dan sayang
Rindu hadir hadir karna kamu
Terbiasa dengan nya."

Langit yang terang kini berubah kecerahan yang hadir kini menjadi mendung hati yang gelisah kini merasa damai gadis itu merasakan kegelisahan namun hati yang terasa sakit.
Hujan, ia datang membawa ketenangan ia membawa kesunyian ini menjadi keributan akan gemuruh datang engkau dari kejauhan, engkau seakan-seakan berteriak pada mereka yang sendir kini gadis itu merasakan apa yang ia maksud ia datang dengan membawa kejernihanya, engkau datang saat gadis itu menangis kini gadis itu menangis degan  pelukan hangat yang hujan itu berikan padanya, ia mengalir dengan tetesan air matanya.
Hujan, ia merindukannya dimana setiap saat ia selalu ada saat gadis itu, bersedih bersamanya. Hujan bisa kah engkau katakan padanya bahwa ia sangan merindukan nya.
Kemana hilangnya hujan itu? tanpa kabar berita ia menghilang, kini hanya hujan lah yang bisa menghantarkan kerinduan ini padanya.
Lalu pada siapa ia harus mengadu?
Lantaskah ia yang harus mengadu dengan  jeritan hatinya ini, kini ia datang namun gadis itu tak tau sampai kapan ia harus menhadirkanya dalam pikiran itu.
Temani hujanku dengan sentuhan setiap tetesnya ia menrasa hangat dan damai, dengan segelintir percikannya aku merasa kesejukan yanng menghampiri,
Hujan jadilah engkau seperti sahabatnya, dimana ia bisa bercerita dan memeluknya hinga air matanya berhenti menangis.
Gadis itu tetap berada di tengah-tengah turunnya hujan dengan tangan yang ia rentangkan dan kepala yang ia angkat hingga menengada ke atas langit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Generasi Anak Muda di Era Milenial